Sepucuk Surat Buat Abang

Selasa, 29 Mei 2012


"Bang, pulanglah sebentar ke rumah kita yang wangi. Ada yang ingin Mama sampaikan padamu. Ada yang ingin Mama titipkan untuk kau panggul di bahumu.
Ini tidak akan berat buatmu, Mama yakin, karena selama ini kita telah banyak memikul beban berdua. Kau sudah terlatih.


Ada yang terlambat Mama sadari. Selama ini Mama berpikir bahwa Adek tidak butuh siapa-siapa selain Mama. Rupanya Mama salah! Adek juga butuh dirimu. Bahkan melebihi kebutuhannya akan Mama.

Sejak kepergianmu, Adek berubah. Perubahannya sering membuat Mama menangis diam-diam.
Bang, pulanglah sebentar ke rumah kita yang wangi. Jemputlah Adek. Bawalah ia bersamamu. Ia lebih pantas dan berbahagia di dekatmu.


Tak mengapa jika jadinya Mama sendirian saja di rumah kita yang wangi ini.
Bang, pulanglah sebentar saja ke rumah kita yang wangi.
Mama ingin menyampaikan apa yang akhirnya Mama sadari.

Abang dan Adek memang hanya berjarak usia satu tahun, tetapi Adek tak pernah menganggap Abang hanya sebatas abang dan sahabatnya saja. Lebih dari itu, Adek menempatkanmu di tempat yang terhormat di hatinya. Abang bagaikan pelindung yang nyaris menempati posisi seorang ayah, yang dia rasa dapat mengatasi semua masalah yang dia hadapi.

Mama harap, Abang tidak merasa terganggu dan terbebani. Lihatlah dari sisi terangnya.
Abang mesti bangga menjadi seorang abang yang begitu berharga di mata Adek.
Dan Mama minta, jangan buat dia patah hati untuk kedua kali.

Maafkan Mama yang belum berhasil membuat Adek mandiri seperti dirimu.
Mama sadari, ini kesalahan dan kekurangan Mama yang hanya mampu membuat dirimu menjadi seorang yang mandiri.

Mama minta, ajari Adek untuk bisa mandiri seperti dirimu.
Kelak, setelah Mama makin renta, Mama ingin melihat kalian berdua, berdiri sama tegak. Saling membahagiakan dan saling membanggakan.
 
Bang, pulanglah sebentar saja ke rumah kita yang wangi. Sungguh Mama ingin berceritera padamu sambil menatap sinar matamu yang teduh itu. Mama ingin memelukmu."


.......................................
Tj. Morawa, 28 Mei 2012

"biduk kecil itu telah melepas jangkar
maka berlayarlah berteman nyanyian camar...."

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Ruang Komentar

Bunga Kesayangan

Bunga Kesayangan

Popular Post

 
Copyright © Ruang-ruang Hati