pada suatu masa

Kamis, 31 Mei 2012

ada yang terkapar dipapar nasib 
melunglai sangsai di bawah roda 
bapa tiada ibu terpenjara 
hidup liar mencari cahaya 

tubuh-tubuh lemah berurap semangat 
buku sebiji pinsil tumpul tak beraut 
melangkah menabur debu jalanan 
sandang tak padan 
kasut usang mangap laksana 
mulut cengap cengap
 


"mari makan, dik, sungguh lezat lauk hari ini." 
diangsurkan pipih irisan pepaya mengkal 
disantap sebagai rendang padang berkuah kental 


"jika malam nanti tlah tiada nasi 
baiklah kita berhibernasi" 



kata dieja aksara dibaca 
hidup tak selalu demikian adanya 
ditadahkan tangan merunduk pada Yang Satu 
yakin teguh sesuatu telah menunggu 


ada yang tersenyum menyambut pagi 
toga dipasang kepala berisi 
cerah mentari memulai hari 
awali langkah dengan pasti 


"bapa ibu mutiara hati 
jujur langkahmu selamatkan kami 
bapa ibu restui langkah kami 
buat mengabdi esok hari" 




Tj. Morawa, 29/ November/ 2011 

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Ruang Komentar

Bunga Kesayangan

Bunga Kesayangan

Popular Post

 
Copyright © Ruang-ruang Hati