lebih dari duapuluh kali musim semi

Sabtu, 19 Mei 2012


senja kembali menyaga
aku tak tahu apakah di situ masih ada bias cinta yang kusampirkan  
lebih dua puluh kali musim semi lalu

aku tak lagi peduli,
serupa malam yang tak peduli angin masih ingin memanja senja
sebentar ia 'kan merenggutnya
masuk ke dalam gelap ataupun purnamanya


di langit, masih tersisa gurat-gurat jingga 
aku tak tahu apakah di situ tersimpan gurat lukaku
merahnya telah nyaris hitam
bukan melegam namun melebam

aku tak peduli,
serupa ketakpedulianku untuk merasa-rasai rasa
adakah beda embun atau rinai gerimis
ini gelap sebab kabut ataukah malam mulai memagut

lebih dua puluh kali musim semi lalu,
saat telah kupercaya untuk menyampirkan rasaku di dadamu
kupeduli ini katamu, 

"Tuhan telah membuka hati namun belum membuka jalan.
Semoga jalan itu ada bersamamu."

sebab,
senyatanya ini adalah senjatamu membunuhku dalam hidup!




Tj. Morawa, 05/02/2012 

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

Ruang Komentar

Bunga Kesayangan

Bunga Kesayangan

Popular Post

 
Copyright © Ruang-ruang Hati