Tak mengapa, jika hujan sore ini menutupi saga senja
Di mana selalu kutitip pesan rindu
Di situ buatmu di hujan yang tak gerimis ini
Engkau aku berkabut di lebatnya
Menyatukan rasa memadukan sukma kunci bibirku dengan hangat bibirmu
Kita diam tanpa kata di situ
Hanya debar dada basah bercerita
Tentang rindu, tentang cinta, dan tentang Tuhan kuasa
Kilat yang menyambar telah menggambar
Saksi, bahwa kita pernah ada.... "takkan berpisah mesti berpisah"
Seperti itu yang kau ucap padaku
Kuterima tanpa resah
Sebab percayaku sungguh tak meragu
Tanjung Morawa, 16 April 2012
(Di senja yang basah)
About Me
Pola hidup dan pola pikir kita sekarang, akan sangat menentukan keadaan kita di masa datang. Harta, keangkuhan, keegoisan dan kesombongan, bila tak pandai mengelolanya hanya akan semakin merendahkan diri kita sendiri , Mari kita memanfaatkan waktu seefisien mungkin untuk kebaikan, jangan sampai kita menyadarinya di batas kemampuan. Sebuah renungan dari seorang sahabat...Baca...
Ruang Renungan
Ruang Sehat
Buku Tamu
Senja yang Basah
Minggu, 13 Mei 2012
Diposting oleh Sokanindya Pratiwi Wening di 5/13/2012 07:51:00 PM
Label: Basah, Catatan Sokanindya Pratiwi Wening, Ruang Puisi, Senja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar