"tak ada yang dapat kuingat, mak!"
mengibas kabut memekat
meliuk sunyi menarikan nasib
dengan irama yang masih kemarin
siantar, kota berlaksa kenangan
ada cinta dan kehilangan
bersalut luka berdarah darah
bunda,....
tidak kutanya
ke mana cinta kau larungkan
saat semua sontak lepas dari genggaman
tertatih,
kuendusi merah lukamu
betapa jejaknya masih sangat terasa
berbalur keabadian cinta
layang layang pulang senja
menggaung sekali pekik terakhirnya
untuk kemudian lenyap
di langit nan makin temaram
bunda tak merintih....
P. Siantar, 14/05/2012
0 komentar:
Posting Komentar