pernah 'ku istirah
di kota entah
melihat terang bayang-bayang
di balik sketsa yang lama usang
engkau tawarkan cinta
serupa candu
kasmaran, aku mabuk
hingga kuterhuyung, limbung
tersungkur,
tak tahu beda menggelepar atau menggelupur
diam meski tak berkubur
terang pagi menari-nari
genit sinarnya ke sana kemari
memetakan kisah yang belum selesai terurai
ada cinta lain di balik sketsa yang terbengkalai
siapkan!
lunaskan!
agar terang bukan cuma bayang-bayang
agar terang merata, meraya
dan biasnya sampai ke lekuk lembah jiwa
yang digulitakan...!
P. Siantar, 19/Agustus/2013
0 komentar:
Posting Komentar